Tema

Setiap tulisan harus memiliki 'tema', tema itu seperti nyawa dari suatu tulisan. Mungkin saja ada tulisan tanpa tema, tapi nantinya orang yang membaca tulisan itu merasa kebingungan sebetulnya apa yang sedang dibacanya dan akhirnya si pembaca hanya akan membuang buang waktu.
Bahkan jadwal acara memiliki tema yaitu 'Jadwal Acara'. Penyampaianya disesuaikan dengan temanya sebagai jadwal acara. Bisa berbentuk daftar ataupun kotak-kotak acara.

Tema itu sendiri akan memudahkan penulis untuk menuangkan isi tulisannya. Tanpa tema, penulis akan kehilangan arah untuk penulisannya sendiri. Ada beberapa orang yang menganggap akan lebih mudah untuk menulis dahulu baru kemudian merumuskan tema untuk tulisannya tersebut. Tapi apa mungkin begitu? Apa mungkin kita membuat tulisan tanpa tahu apa yang sedang kita tulis? Dengan membayangkan akan menulis sesuatu saja sebetulnya kita sedang merumuskan tema. Contoh: "Saya berpikir untuk menulis tentang gunung, tapi soal temanya nanti saja". Gunung itu sendiri sudah merupakan tema, sekalipun sebenarnya sebagai tema, gunung itu masih terlalu luas. Apakah yang akan ditulis mengenai keindahan gunung, keanehan gunung, atau keaneka ragaman gunung.

Tulisan menceritakan sesuatu, sesuatu yang merupakan cuplikan dari rekaman hidup manusia itu sendiri, dapat juga merupakan imajinasi penulisnya. Karena tulisan yang merupakan cuplikan dari kehidupan manusia memiliki tema, lalu bagaimana dengan kehidupan manusia sendiri? Apakah kehidupan manusia itu sendiri memiliki tema? Atau hanya sekedar kehidupan tanpa tema? Tanpa makna? Tanpa arti?

Contoh Foto

This was taken with my new SLR camera. I haven't got to go anywhere.. so I shot a lot around my house, everything that I thought might be useful for me to get trained.

Alone


Alone
Originally uploaded by XtNdr
This is my first Blog's photo, taken at my friend's house. Not really a master piece just to show you how far I've learn taking picture.

Hobi Baru

Sekarang gw ada hobi baru .. Foto-foto ..

Sebetulnya gw ga gitu suka di foto, maklum kalo gw difoto pasti hasilnya mengecewakan, hehehe .. tapi pernah sekali gw moto sodara gw, dulu banget, masih pake kamera film, gw foto dia di Bali dengan latar belakang 'Matahari' pas di belakang kepalanya .. hasilnya bagus banget .. kepala dia seperti bercahaya ..

Nah, sekarang-sekarang ini gw pengen ngembangin bakat baru, ga baru-baru amat sih, maksudnya gini, tadinya gw sering main game untuk ngisi waktu luang dan gw anggap sebagai hobby. Tapi ternyata hobi yang satu itu sedikit banyak mirip dengan kerjaan gw di kantor yang setiap harinya mesti adu melotot dengan monitor komputer. Ada saat-saat gw jenuh sama pekerjaan kantor, sampai-sampai gw bisa mual-mual kalo liat monitor komputer nyala..

Setelah berpikir agak lama, kira-kira 30 menit, akhirnya gw ambil kesimpulan, gw musti punya hobi lain yang ga berhubungan dengan monitor komputer. Setelah menimbang dan berpikir keras, akhirnya gw mutusin untuk ngembangin bakat gw di bidang seni. Dan dengan sedikit terpengaruh engkong Mushashi, gw mutusin untuk ngegambar dengan pensil. Gw berpikir ke arah seni bukan dengan tanpa alasan. Gw inget banget waktu SMP, pernah ada pelajaran prakarya, gw buat selipan barang dengan karton yang gw lukis-lukis sendiri. Gw ga pernah ngelukis, jadilah gw coret-coret tuh karton dengan spidol. Pas waktunya untuk dikumpulin, guru gw kaget!!! 'Ini kamu lukis sendiri?', tanyanya [gaya bahasanya jadul banget ya]. 'Iya bu'. Kebetulan prakarya itu dikerjain di rumah, jadi sepertinya si ibu ga percaya kalo gw yang ngelukis itu sendiri, eh tepatnya corat-coret itu sendiri. Jadi .. kesimpulannya .. sepertinya gw ada bakat di bidang seni visual. Jadilah beberapa lukisan gw yang sama sekali ga bisa dibilang bagus, tapi anehnya, dengan ngelukis itu gw bisa ngelupain penat gw di kantor ..

Sampai akhirnya gw ngeliat foto-foto yang 'dibuat' temen gw .. gw ngeliatnya di Flickr .. foto-fotonya bagus, menurut gw. Sebetulnya gw sendiri masih bingung dengan definisi bagus .. masing-masing orang bisa menilai suatu foto itu bagus atau tidak kan dengan sensenya dia sendiri, jadi bagus buat gw, belom tentu bagus buat orang laen .. gitu kan?
Setelah lihat-lihat foto-foto temen gw, gw keranjingan deh browsing lihat-lihat foto-foto di flickr. Setealah keranjingan lihat-lihat, elo tahu donk akhirnya apa yang ada di kepala gw. Jadi sekarang gw berganti hobi jadi foto-foto!!! Tapi ga berarti maen game ga diterusin, ini aja lagi seru main 'Devil May Cry 4' ..

Selanjutnya gw bakalan banyak naro foto-foto hasil 'buatan' gw di flickr dan sebisa mungkin gw ceritain di sini.

Enjoy! [kata-kata ini buat gw sendiri lho]

PHP Framework - Catatan

Belom selesai buat komponen di Joomla 1.5.x nya sudah diselipin kerjaan untuk buat sendiri Framework dengan PHP. Berhubung sudah cukup lama pakai Joomla!, ya sudah, jadilah Frameworknya berbau Joomla!.

Framework untuk pemakaian kalangan sendiri, dengan gabungan keluwesan Joomla! 1.0.x dan kerapihan Joomla! 1.5.x.

Ditargetkan dalam 3 bulan Framework sudah harus matang.

Ayo kerja !!!

Howto: Image Output From Joomla 1.5

Now I know how to output image or any other type from Joomla 1.5. Before this I've already made my extension to output image from Joomla in the hard way, I simply use die(); to cancel all others html ouput from Joomla. Since I can't find any tutorial on how to done this things in internet.

So, first thing I looked up to is how to make Joomla print out RAW data. In the older version, we may use 'no_html=1' in our request, for example append this after your server url ( http://joomlaserver/ ):

index.php?option=com_extension&no_html=1

index.php?option=com_extension&format=raw

First line above will tell Joomla 1.0 not to output any HTML but the component's output. Use one of those two lines above to tell Joomla 1.5 to output anything the component wants to print out as is without any Joomla's header or footer.

After I've figured it out how to do raw print out, my second task is to make my component print out its own header. So I add this line of code ( in my case, it'll output jpeg image on the fly ):

header("Content-type: image/jpeg");
header('Content-Disposition: inline; filename=image.jpg');
header("Pragma: no-cache");
header("Expires: 0");
echo $myImageBinarySource;

And I'll get my image output from Joomla 1.5 framework in clean and clear code.

Joomla's Non-standard Output Header

Technorati Tags: ,,,

As we all know, all joomla's output mainly grouped into 4: HTML, PDF, Feed, RAW. What about if I'd like to output anything else directly from Joomla? You just have to die();

Every output in Joomla will have extra HTML elements, for now I use this trick: Output all header that you need, print out your content and finally before Joomla get in the way, execute die(). This solves my problem.

For example, try to do this in model. Since in model is where you put your data[base] management:

header("Content-type: application/x-msdownload");
header("Content-Disposition: attachment; filename=MyFile.xls");
header("Pragma: no-cache");
header("Expires: 0");
die();

I still think this is not the right way, untill then, enjoy this..

Starting Joomla 1.5 - FTP System

As of today I start to study Joomla 1.5. It's predecessor already amaze me, with only PHP language it can act like an Operating System. It has an installation / uninstallation system !!! But with a major drawback for web programmer like me. Everything installed by it's system is owned by user id that runs the web server, usually httpd or wwwrun.

So, if at some point I need to manually edit its code, I can't. I had to edit it locally, make sure everything is fine, create new installation package, uninstall my package from the server and finally re-install my package. It's fine if I had a big revision of my extension, but what if I only need to change an "A" into an "a"?

In 1.5 this drawback is erased.. cheers.. now it has a FTP layer, as the developer said, you won't have an ownership problem just like the previous version has. If in 1.x version all files were uploaded thru web server's post method, in this version files are uploaded thru FTP with your user id and password.

I don't have to re-install and install my extension again just to change that "A" into "a", I could just edited right away and than update my local copy.

You can get Joomla at here

Busway

Dulu-dulu banget gw pernah ngobrol sama sopir taksi dalam perjalanan ke rumah temen. Topiknya masih seputar topik harian pria-pria Jakarta, 'Busway'.

Pas baru naek taksi, gw dan supir masih yang malu-malu untuk ngobrol.. pas udah kena macet, baru deh kita bedua ga kenal malu. Gimana mo mikir malu, hari Sabtu gitu lho, jalanan udah macet dari jam 9 pagi !!!

"Gimana ya pak ngurangin macet di Jakarta?", tanya basa-basi pak sopir. "Busway juga malah bikin macet ga karu-karuan", masih juga pak sopir yang curhat. Ngedenger pak sopir nyalahin Busway, gw yang uda mulai jengkel jg gara-gara macet akhirnya angkat bicara, dengan nada rendah tentunya.
"Buswaynya ga masalah pak, yang masalah itu pemerintahnya. Kerjanya selalu setengah-setengah, Busway yang seharusnya untuk kepentingan rakyat malah dibuat jadi proyek keuntungan pribadi", masih sedikit emosi. "Kalo mo bener-bener tujuannya buat ngurangin macet, jangan cuma busway doank donk di jalanin, percuma !!! Pada mikirin ga sih tuh orang-orang berjas dan berdasi, kalo kapasitas jalanan di Jakarta udah ga cukup? Ini malah ditambahin lagi dengan busway!!! Kalo mau bener-bener ngurangin macet, sekalian donk batesin jumlah kendaraan di Jakarta!!! Jangan ada lagi kendaraan udah uzur, kentut-kentut warna hitam, yang masih dipaksain keliling jakarta sambil ngangkut penumpang yang kadang-kadang udah sampe luber". "Tapi pak nanti kasihan orang-orang menengah kebawah kalo umur kendaraan dibatesin, mereka kan ga mampu beli mobil baru, paling mobil bekas", selak pak sopir. "Yah bapak.. kalo semua kendaraan umum udah nyaman, malahan kalo bisa lebih nyaman dari busway yang ada sekarang ini, ngapain beli mobil pribadi?", ga mau kalah gw keluar.
"Seandainya aja pemerintah jalanin 2 program ini aja, pembatasan umur dan jumlah kendaraan dan busway, dijamin jakarta bisa berkurang jauh macetnya. Orang bakalan lebih suka naek busway yang nyaman, tinggal duduk trus nyampe. Apalagi kalo mo dibandingin dengan naek kendaraan pribadi dengan bensin yang harganya udah makin 'jelas' (jelas-jelas makin tinggi). Sayangnya pak, ya itu tadi, pemerintah kita ga mikirin rakyat atau jakarta yang macet, mereka kan ga ngerasain macet, yang mereka pikirin itu proyek apa lagi ya yang bisa dikorupsi?", brenti gara-gara batuk tenggorokan udah kering. "Bener juga ya pak", udah mulai terpengaruh pak sopirnya.
"Iya pak, pemerintahnya juga aneh sih pak. Nyuruh-nyuruh rakyatnya disiplin tapi mereka sendiri jangankan disiplin, dijalan raya aja ga mau ngantri. Jujur aja deh pak, mungkin ga sih kalo bapak ngajarin anak bapak supaya makan pake sendok & garpu padahal bapak sebagai contohnya selalu makan dengan tangan? Mereka-mereka yang nganggap dirinya pemimpin itu yang seharusnya nyontohin dulu ke rakyatnya baru mereka bisa minta rakyatnya untuk niru mereka. Liat aja iring-iringan pejabat kalo pas lewat di jalanan, ga lama di belakangnya kan banyak kendaraan yang 'ikut-ikutan' ngebut biar bisa jalan lancar. Seandainya aja itu pejabat-pejabat pemerintahan berangkat kantor pagi-pagi sebelom macet, terus jalan di jalan raya dengan sopan, saya berani taruhan pak, rakyatnya juga pasti ngikutin. Kalo ada orang yang bilang siapa yang ditiru dan siapa yang niru itu ibarat nentuin mana yang lebih dulu ayam atau telur, itu orang bodoh yang ga ngerti kalo ayam kawin bisa ngehasilin telur, baru telur dieremin ayam biar netas, bukan sebaliknya". Pak sopir ngangguk-ngangguk.

Akhirnya taksi nyampe juga ke rumah temen gw. "Berapa pak?", pertanyaan bodoh.. udah jelas ada argo meternya.. "45 ribu pak", jawab pak supir. Abis gw bayar, gw buka pintu terus turun dari mobil. Pintu mobil sedikit gw banting kesel. "Sial !!! Argo kuda !!!", ngomel lagi gw cm kali ini di dalem hati aja. Hahahahaha...

2018: Tahun Baru Motivasi Baru

Tahun Baru 2017 sudah lewat, sekarang sudah 2018. Tahun berganti seperti yang sudah-sudah, setahun lagi juga akan berganti menjadi 2019. ...