Fenomena Ahli IT dan End User

Analogi Dokter-Pasien

Seorang pasien yang pergi ke dokter untuk berobat, pastinya dia pengen tahu dari dokter penyakit apa yang dia derita. Agak aneh kalo ada yang dateng ke dokter trus diagnosa penyakitnya sendiri trus langsung minta resep. Biasanya dokter akan mendengarkan keluhan-keluhan si pasien setelah itu menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk menganalisa gejala-gejala penyakit pasien. Misal, “Kapan rasa demamnya dimulai?”, “Apa berasa pusing?”, “Udah minum obat apa aja?”, dan lain-lain. Berdasarkan gejala-gejalanya, dokter akan melakukan diagnosa penyakit si pasien. Kalaupun ternyata perlu penyelidikan lebih lanjut, si pasien akan di suruh untuk check-up. Intinya si dokter akan berusaha menemukan penyakitnya untuk diobati, bukan hanya menghilangkan gejala-gejalanya saja.

 

Fenomena di Bidang IT

Berbeda dengan permasalahan-permasalahan IT sekarang ini. Seringnya end user, dengan sok tahunya akan meminta ahli IT untuk memberikan solusi-solusi spesifik bagi permasalahan IT yang mereka hadapi. Selanjutnya akan dua kemungkinan yang terjadi, pertama, ahli IT akan berusaha menyelesaikan masalah dari keluhan si end user yang sebetulnya bukan masalah utamanya tetapi hanya efek samping dari masalah sebenarnya. Atau kemungkinan kedua, si ahli IT akan bertanya lebih mendetil lagi permasalahannya, bisa juga meminta end user untuk mencoba beberapa hal untuk menemukan masalah sesungguhnya. Sayangnya kemungkinan kedua sangat jarang dilakukan oleh ahli IT sekarang ini.

 

Masalah-masalah Yang Ada

Alasan-alasan mereka bermacam-macam tetapi yang sering adalah, dengan langsung memberikan solusi, walaupun sebetulnya bukan solusi total, akan kelihatan si ahli IT sangat pandai bisa menyelesaikan masalah dengan cepat. Ada juga permasalahan karena perbedaan komunikasi yang signifikan antara end user dan ahli IT. Di satu sisi, end user bilang, “Ahli IT nya ga bisa ngerti yang gw omongin”, sementara si ahli IT merasa end user sebetulnya tidak mengerti apa yang mereka mau, “Lha, ini user ga ngerti apa-apa”. Kalau sudah begini, si ahli IT akan berfikir, “Ya udah lah, kasih aja apa yang dia mau”. Kejadian-kejadian seperti ini sangat tidak efisien tetapi sering terjadi.

 

Bagaimana Seharusnya

Sebaiknya bila hal ini terjadi, si ahli IT harus menekankan metode seperti Dokter-Pasien di atas. Si ahli IT harus belajar untuk bertanya pertanyaan lebih mendetil mengenai gejala-gejala permasalahan IT yang dihadapi end user. Dengan kata lain, janganlah merasa lebih ahli sehingga melupakan hal-hal detil yang sebetulnya jika diperhatikan akan sangat mempengaruhi hasil diagnosa. Sementara untuk end user, seperti seorang pasien yang baik, seharusnya menceritakan semua gejala-gejala yang dialaminya sedetil mungkin tanpa dengan sok tahu berusaha menulis sendiri resep obat-obatan yang dia perlu. Bukankah end user bertanya kepada ahli IT yang sudah terlatih untuk melakukan pekerjaannya (dan dibayar untuk itu)?

 

Moral of The Story

Selama kita tahu dan melakukan tugas-tugas kita dengan baik dan tidak berusaha mencampuri pekerjaan orang lain, kita akan dapat mengerjakannya dengan baik.

Tidak ada komentar:

2018: Tahun Baru Motivasi Baru

Tahun Baru 2017 sudah lewat, sekarang sudah 2018. Tahun berganti seperti yang sudah-sudah, setahun lagi juga akan berganti menjadi 2019. ...