Dasar-dasar Fotografi Digital I

Fotografi

Terjemahan seenaknya dari fotografi / photography adalah melukis menggunakan cahaya, wikipedia. Dimana proses dasar pembuatan gambar pada fotografi adalah melewatkan cahaya pada medium tertentu dan merekamnya, kalau dahulu cahaya direkam di film sedangkan untuk era komputerisasi seperti sekarang ini di rekam secara digital.

Jadi, dari penjelasan di atas bisa kita ambil kesimpulan,  secara teknis, komponen utama dari fotografi itu adalah cahaya.

 

Cahaya

Menangkap Cahaya

Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Karena merupakan partikel maka cahaya bisa ditangkap, tentunya bukan dengan tangan telanjang. Perbedaan paket-paket cahaya disebut spektrum, yang oleh mata dipersepsikan secara visual sebagai warna. Dalam dunia fotografi digital cahaya ditangkap / dipersepsikan untuk melukis menggunakan sensor digital.

Secara umum, ada dua macam sensor digital saat ini yaitu dengan metode CMOS (Complementary Metal–Oxide–Semiconductor)  dan CCD (Charge-Coupled Device)

from internet Perbedaan CMOS dan CCD

Dengan metode pembacaan spektrum cahaya yang berbeda sudah pasti hasil yang didapat juga berbeda, secara teori berikut perbedaan yang perlu dicatat:

  • CCD lebih sensitif terhadap cahaya dibanding CMOS
    Oleh karena itu CCD memiliki ISO yang paling rendah hanya sampai ISO 200 dan lebih banyak noise pada ISO tinggi
  • CCD membutuhkan tenaga yang lebih besar dari CMOS
    Tentunya tenaga listrik, bukan tenaga otot untuk membawa kameranya
  • Dengan sensitifitas yang lebi tinggi dari CMOS, CCD dapat menghasilkan rentang warna yang lebih lebar
  • CCD menghasilkann gambar yang lebih kaya detil dibanding dengan CMOS

Tapi itu dulu.. hehehe.. perkembangan sekarang ini, untuk masing-masing sensor telah ditutupi / dilengkapi kekurangan-kekurangan tersebut. Kamera digital sekarang ini sudah bukan masalah besar lagi apakah menggunakan CCD atau CMOS sebagai sensor.

 

Exposure

Dalam fotografi, exposure mengacu kepada satu siklus rana. Exposure panjang adalah satu siklus rana yang cukup lama / panjang untuk mengumpulkan cukup banyak cahaya redup untuk masuk ke dalam sensor kamera.

Exposure yang tepat adalah exposure yang sesuai dengan yang diinginkan si fotografer itu sendiri. Exposure yang tepat bisa didapat dengan meyerahkan semua pengaturan kepada kamera (exposure otomatis), bisa juga dengan cara manual (exposure manual). Kompensasi exposure sendiri adalah penambahan atau pengurangan jumlah cahaya yang diterima sensor.

Foto dikatakan overexpos apabila foto itu kehilangan detil terang akibat terlalu banyaknya cahaya yang diterima oleh sensor. Sedangkan underexpos apabila foto kehilangan detil gelap akibat kurangnya cahaya yang diterima oleh sensor.

Komponen-komponen Penentu Exposure

exposure_triangle Dalam satu siklus rana atau exposure, agar sensor menerima cukup informasi cahaya, ditentukan oleh tiga pemain penting yaitu:

  • Bukaan Rana (apperture value)
  • Kecepatan Rana (shutter speed)
  • Sensitifitas Sensor (ISO number)

Komponen-komponen tersebut biasa disebut denga bahasa kerennya sebagai Exposure Triangle.

Dari sekilas gambar di atas kelihatan bagaimana ketiga komponen pembentuk exposure atau The Exposure Triangle dapat mempengaruhi hasil dari foto digital.

 

Akhir Blog I

Sekian dulu dasar-dasar fotografi digital, semoga apa yang tertulis di sini bisa memberikan pencerahan bagi teman-teman yang membutuhkan. Selanjutnya akan coba dibahas lebih mendalam lagi mengenai segitiga exposure dengan masing-masing komponennya.

Tidak ada komentar:

2018: Tahun Baru Motivasi Baru

Tahun Baru 2017 sudah lewat, sekarang sudah 2018. Tahun berganti seperti yang sudah-sudah, setahun lagi juga akan berganti menjadi 2019. ...